Selasa, 26 Februari 2013

A PREJUDICE



Suatu hari Sang Marinir pergi meninggalkan Gadis Desa yang jelita itu. Pergi untuk membela negara yang dicintainya ini. Gadis Desa hanya bisa pasrah dan berdoa, supaya Sang Marinir kembali dengan selamat dan meneapti janjinya akan menikahnya.

Rela berkorban dan pantang menyerah. Sang Marinir berusaha keras untuk membela negaranya. Tapi takdir tak dapat ditolak. Ia kehilangan salah satu kakinya karena ledakan geranat. Ia sangat terpukul.
Sang Marinir bingung harus berbuat apa. Apa ia harus kembali dengan kaki seperti itu, atau ia hayna diam. Ia memutuskan untuk menitipkan salam kepada salah satu teman karibya. Dia ingin, kalau Gadis Desa mengetahui bahwa ia telah meninggal. Ia takut kalu Gadis Desa tidak menerimanya seperti dulu. Sulit sekali menerima, tapi apa daya.

Gadis Desa mengetahui kabar itu, dan ia mulai jatuh sakit. Berminggu – minggu ia hanya berbaring di kasur dan berdoa agar ada mukjizat yang datang kepadanya dan ia ingin mengetahui bahwa Sang Marinir selamat dan kembali ke pelukannnya.

Gadis Desa tak bisa berdiam terus. Usianya kini hampir tiga puluh tahun. Ia menikah dengan seorang tunanetra yang kedua kakinya hilang karena kecelakaan. Akan tetapi, ia hidup bahagia dan dikaruniai seorang anak laki – laki yang normal.

Sang Marinir mengetahui kabar tentang perkawinan Gadis Desa yang ia cintainya.Ia sangat menyesal “ Mengapa saya berbohong ? Mengapa saya berprasangka buruk ? Mengapa saya hanya diam ? Mengapa saya tidak mencoba, MENGAPA … MENGAPA …”pikir Sang Marinir.

Teman karibnya datang ke rumah Sang Marinir, untuk mengetahui kabarnya. Terkejut bukan main, Sang Marinir bunuh diri dengan pistol yang ia punyai. Teman karibnya, merasakan betapa pedihnya hati Sang Marinir. Hidup menjauh, menyendiri tanpa siapapun, tanpa seseorang yang dicintai.

Itulah salah satu penyesalan yang timbul karena prsangka yang buruk. Masih banyak masalah – masalh yang timbul karena dipicu prasangka yang buruk.

Allah SWT berfirman :

QS 49 : 12
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka (kecurigaan), karena sebagian dari berrasangka itu dosa.

Tentunya kita sebagai umat manusia harus berusaha menghilangkan prasangka – prasangka buruk yang muncul dari dalam diri kita. Karena dengan prasangka yang buruk akan menimbulkan berbagai deretan masalah yang akan menyerang hidup kita. Tak hanya itu, bahkan dosa yang akan dipertanggungjawabkan nanti.


0 komentar:

Posting Komentar